Lampung, //buserindonesia.id || Dugaan tindak pidana korupsi di negeri ini seolah tidak ada hentinya. Kali ini ramai Oknum Kepala Pekon Rejosari, Ulu Belu, Diduga kuat Korupsi dengan modus Mark up dan Proyek Fiktif menggunakan Dana Pekon
Dugaan tindak pidana korupsi di negeri ini seolah tidak ada hentinya. Kali ini ramai jadi sorotan media menyangkut Alokasi Dana Desa (ADD) di Pekon ( Desa.red) Rejosari,Ulu Belu, Tanggamus provinsi Lampung.
Kasus ini mencuat ketika ramai jadi pergunjingan warga menyoal ADD yang dikucurkan pemerintah diduga kuat dijadikan ladang korupsi oleh oknum Kepala Pekon. Seorang warga yang tidak mau disebutkan identitasnya kepada media ini menyatakan bahwa dan pemerintah yang fantastis jumlahnya tidak sesuai dengan fakta di lapangan. ” Tidak masuk akal pak, dana desa yang begitu besar dengan hasil pembangunan yang tidak maksimal” ujar warga tersebut kesal. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa indikasi penyimpangan oleh Kepala Pekon diduga kuat korupsi menggunakan ADD sejak tahun 2015 hingga tahun 2023.
Sementara warga yang lainnya yang juga tidak mau disebutkan namanya setali tiga uang dengan warga lainnya menjelaskan bahwa dugaan penyimpangan menyangkut kegiatan jalan dilaksanakan secara gotong royong atau swadaya masyarakat, tidak menggunakan alokasi dana desa. ” Jadi kalo ada laporan hasil pembangunan jalan atau perbaikan jalan menggunakan dana desa itu bohong besar, tidak ada itu”, ujar warga tersebut.
Terkait tempat pengelolaan sampah yang dianggarkan oleh ADD, ketika awak media ini menanyakan kepada warga lainnya, ia menyatakan bahwa tidak ada kotak tempat pembuangan sampah yang dibuat atau dibeli.” Tidak ada pak tempat pembuangan sampah di Pekon kami, bahkan kami membakar sampah sendiri kok”, ujar warga.
Terjadinya dugaan korupsi di Pekon Rejosasari, Ulubelu Tanggamus ini sangat sayangkan oleh warga. Mereka sangat berharap agar Pekon bisa maju.
Baca juga ini : Hari Jadi Yang ke-78 TNI AL, Danlantamal IX Terima Kejutan Spesial dari Kapolda Maluku serta Danlanud Pattimura di Kota Ambon
Dugaan korupsi terkait anggaran tahun 2021 yaitu kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah sebesar Rp 47.281.000,
MCK umum,dll(bantuan pengadaan WC sehat warga miskin ODP Rp 10.000.000. Dugaan Mark lainnya yaitu
rabat beton, dusun Rejo sari induk (P:210m;Tb.15cm)) Rp 200.508.900.
(Drainase,T:0,9 P: 66 meter)Rp 76.874.100
sementara itu, di tahun 2022 dugaan kegiatan fiktif menyangku
(pembersihan jalan) Rp 30.122.000
pemeliharaan pasilitas jamban umum/MCK umum dll(bantuan penanganan ODP)Rp 10.000.000, pemeliharaan jalan( pembersih jalan), Rp 30.122.000, Rehabilitasi jembatan jalan usaha tani) Rp,157.966.500
(pembangunan gorong gorong)Rp 24.451.400, publikasi dan inpormasi publik)Rp,74.450.000, (peralatan dan bahan peningkatan peternakan) Rp,14.852.100
Dugaan korupsi lainnya terkait mark’up pembuatan gorong gorong ukuran panjang 1 meter dan lebar 5 meter yang dianggarkan tahun 2021 sebesar Rp,17.475.100 dan Tahun 2022, Rp 24.451.400
Anggaran yang janggal lainnya yaitu rabat beton dengan anggaran sebesar Rp 200.508.900 dan jembatan panjang tiga meter, lebar 5 meter dengan nggaran Rp,157.966.500
Terkait dugaan penyimpangan dana Pekon yang diinvestigasi oleh awak media, Kepala Pekon Rejosari, Suharyono yang didatangi ke kantor Pekon beberapa kali tidak ada di tempat. Ketika disambangi dirumahnya sat diminta konfirmasi, Suharyono, menyatakan bahwa tempat pengelolaan sampah memang tidak ada. ” Tidak ada tempat pengelolaan sampah yang dibelanjakan oleh kami”, ujar Kepala Pekon dua periode ini.
Ketika dikonfirmasi tentang dugaan penyimpangan yang lainnya, Kepala Pekon membantah dengan keras jika ia melakukan penyimpangan dana desa. ” Semua sudah sesuai dengan RAB dana desa”, kilah Suharyono kali.
Membumihanguskan korupsi memang bukan perkara gampang. Sebagai negara hukum selaiknya dugaan korupsi ini dapat ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum, diaudit oleh BPKP dan Inspektorat Tanggamus. Kita tunggu saja kinerja mereka. sorotan media menyangkut Alokasi Dana Desa (ADD) di Pekon ( Desa.red) Rejosari,Ulu Belu, Tanggamus provinsi Lam
Pewarta : Incomuldi Hartono
Apel siang, semangat salam satu pena media Buser indonesia
Absen siang, salam satu pena media Buser indonesia
Jadi kan hidup ini lebih bermanfaat untuk orang lain