
Wonogiri, //www.buserindonesia.id || Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri lanjut bedah materi UMKM lewat pelatihan pengolahan makanan bahan baku lokal, pada hari Kamis (30/11/2023) di pendopo kantor desa.
Sekitar dua puluh lima orang peserta pelatihan termasuk pengelola UMKM produktif dari berbagai usaha olahan konfensional kuliner dan industri makanan mping mlinjo .

Karsi ,salah satu penggerak ,sekaligus pelaku UMKM Desa Jatisar ,Kecamatan Jatisrono menuturkan pada buserindonesia.id Wonogiri saat di temui, ia mengatakan bahwa pada hari ini Kamis (30/11/2023) mendatangkan tutor tentang pengolahan makanan dari bahan baku lokal singkong dan pepaya.
Baca Juga : Tanggapi Keterlambatan Dana Publikasi Media, Ini Kata Kadiskominfotik Rohil
Latifa , tutor penggerak UMKM Wonogiri menjelaskan , singkong merupakan bahan makanan yang di dalamnya terkandung karbohidrat , karenanya singkong di anggap sebagai makanan alternatif pengganti nasi di beberapa desa di wonogiri.
Kebanyakan singkong hanya di rebus, di keringkan di buat gaplek ,di goreng ,di buat tiwul ,dan lain sebagainya , di karenakan belum ada inovasi olahan singkong dengan tampilan yang lebih menarik di lihat dan di rasakan , terutama oleh anak -anak yang kebanyakan tidak menyukai makanan dari olahan singkong.

Maka dari itu menurut Latifa , untuk mewujutkan bahwa singkong sebetulnya bisa di olah menjadi bermacam -macam varian dan rasa , asalkan di lakukan beberapa metode pelatihan cara memasak dan membuat singkong akan menjadi rasa yang beda menurut inovasinya , kata Latifa.
Latifa banyak inovasi cara mengolah bahan baku lokal menjadi menjadi makanan cemilan yang laku di pasaran umum , misalnya kripik pohong rasa gadung , kripik terong , kripik pisang dan lain -lain.
Menurut keterangan Teguh Subroto , Kepala Desa Jatisari ,Kecamatan Jatisrono , dalam sambutanya ia mengatakan ,pelatihan apapun memang sangat penting buat masyarakat yang benar -benar belum tau tentang inovasi dan cara -cara mengembangkan produksi makanan dari bahan lokal secara modern dengan varian yang berbeda .
Dengan harapan , lantaran pelatihan UMKM ini bisa mendongkrak kreatifitas dan minsed masyarakat berinovasi memanfaatkan bahan makanan lokal di olah menjadi varian rasa agar bisa laku di pasarkan guna menunjang tambahan penghasilan keluarga , pesan Teguh Subroto.
Ada beberapa sample makanan cemilan yang di perkenalkan oleh Latifa hasil dari pelatihan di beberapa desa di wilayah Kabupaten Wonogiri , kripik pohong varian rasa, kripik terong , kue kering terbuat dari bahan lokal pohong, bahkan Latifa branding tanaman langka porang di buat kripik aneka rasa.
Di desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri , Kades Teguh Subroto juga telah memperkenalkan mie dengan bahan baku porang, bahkan sudah laku di pasarkan lewat salah satu kedai (Fund kedai ) di desa Jatisari. Jadi bahan makanan lokal bisa di kemas menjadi bermacam – macam varian jenis rasa , pungkas Latifa.
Pewarta : Nandar Suyadi

#selamatpagiindonesia #selamatpagibuserindonesia #buserindonesia.id #buserindonesia #infoterkinibuser #beritabuser #infobuser #infoterkinibuserindonesia #beritaindonesia